Sebagai contoh:
Suami Lori, seorang kontraktor, sering pulang berkeringat dan kotor dari pekerjaannya. Ini merupakan hal besar Lori, dan ketika suaminya mencoba memberinya sapaan romantis, Lori berbalik dan memintanya untuk mandi. Hal ini membuat suaminya marah, dan suaminya menuduh dia tidak menghargai apa yang suaminya lakukan untuk mencari nafkah. Untuk menyelesaikan konflik ini, Lori telah mulai menyalakan air bak sebelum ia sampai di rumah, dan kemudian dia bermain-main melepaskan pakaian suami saat suami berjalan melalui pintu, dan kadang-kadang bergabung dengan suaminya di bak mandi.
Alex pensiun, tapi ia masih naik di atap untuk membersihkan selokan. Istrinya, Angie, telah mengatakan kepadanya berkali-kali bahwa isterinya takut ketika Alex menggunakan tangga. Hari ini, daripada keluhan yang biasa, isterinya berteriak ke arahnya, "Kau tahu, suami sepertimu yang merubah istrinya menjadi pengomel." Alex tertawa dan berhati-hati menuruni atap. |
Humor, bebas dari sarkasme atau ejekan yang menyakitkan, menetralkan konflik dengan membantu anda:
Menginterupsi perebutan kekuasaan. Humor langsung meredakan ketegangan dan memungkinkan anda berhubungan dan memperoleh perspektif kembali.
Jadilah lebih spontan. Tertawa bersama dan bermain membantu anda membebaskan diri dari cara-cara yang kaku dalam berpikir dan berperilaku, yang memungkinkan anda melihat masalah dengan cara baru dan menemukan solusi kreatif.
Jadilah kurang defensif. Dalam humor yang menyenangkan, kita mendengarkan sesuatu yang berbeda dan dapat mentolerir berbagai hal tentang diri kita yang sebaliknya mungkin kita temukan tidak menyenangkan atau bahkan menyakitkan.
Melepaskan hambatan. Tertawa membukakan diri kita, membebaskan kita untuk mengekspresikan apa yang benar-benar kita rasakan dan memungkinkan emosi kita yang tulus dan dalam untuk naik ke permukaan.
Silakan baca artikel terkait Tip 3 Hubungan Yang Sukses: Jangan Menggunakan Humor Untuk Menutupi Emosi Lainnya
Sumber : http://www.helpguide.org/mental/eq7_playful_communication.htm