Banyak orang terputus dari emosi mereka, terutama emosi inti yang sangat kuat seperti marah, sedih, takut, dan gembira. Hal ini mungkin hasil dari pengalaman masa kanak-kanak negatif yang mengajarkan anda untuk mencoba mematikan perasaan anda.
'Tapi meskipun kita dapat mengalihkan, menyangkal, atau mematikan perasaan kita, kita tidak dapat menghilangkannya.'
Perasaan tersebut masih ada, apakah kita menyadarinya atau tidak. Sayangnya, tanpa kesadaran emosional, kita tidak dapat sepenuhnya memahami motivasi dan kebutuhan kita sendiri, atau berkomunikasi secara efektif dengan orang lain.Apakah jenis hubungan yang anda miliki dengan emosi anda? |
- Apakah anda mengalami perasaan yang mengalir, menghadapi satu demi satu emosi sebagai pengalaman yang berubah dari waktu ke waktu?
- Apakah emosi anda disertai dengan sensasi fisik yang anda alami di tempat-tempat tertentu seperti perut atau dada?
- Apakah anda mengalami perasaan dan emosi yang berlainan, seperti kemarahan, kesedihan, ketakutan, kegembiraan, masing-masing terungkap secara halus dalam ekspresi wajah?
- Dapatkah anda mengalami perasaan intens cukup kuat yang menangkap perhatian anda maupun orang lain?
- Apakah anda memperhatikan emosi anda? Apakah emosi anda faktor pembuatan keputusan anda.
Mengembangkan kesadaran emosi
Kesadaran emosi bisa dipelajari pada setiap saat kehidupan. Jika anda belum belajar bagaimana mengelola stres, penting untuk pertama sekali melakukannya. Ketika anda bisa mengelola stres, anda akan merasa lebih nyaman berhubungan kembali dengan emosi yang kuat atau tidak menyenangkan dan mengubah cara anda mengalami dan merespon perasaan anda.
Silakan baca artikel terkait Keterampilan 3 Kecerdasan Emosional (EQ) : Komunikasi Nonverbal
Sumber : http://www.helpguide.org/mental/eq5_raising_emotional_intelligence.htm