Selain itu, tim menemukan zat antioksidan pada pasien depresi yang sedang dirawat, naik ke tingkatan normal. Kedua temuan ini menunjukkan depresi mempengaruhi tubuh pada skala sistemik, bukan hanya pada skala mental.
Sejauh ini, telah ada sejumlah bukti yang menghubungkan depresi dengan berbagai kondisi kesehatan dan penyakit, termasuk nyeri punggung dan peningkatan risiko serangan jantung, meskipun para peneliti tidak 100 persen yakin mengapa. Penelitian yang dilakukan dari Universitas Granada menunjang gagasan bahwa depresi memiliki efek mendalam atas keseluruhan tubuh manusia.
Sementara beberapa kemajuan telah dibuat dalam perkembangan pengobatan depresi, statistik tahun 2012 menunjukkan hampir 8% penduduk AS yang berusia 12 tahun dan lebih terkena depresi pada beberapa tingkat. Stastik juga menyatakan masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan, 2,5 kali memiliki kecenderungan mengalami depresi.
Sumber Journal of Clinical Psychiatry.